THE MULTISTORE MODEL OF MEMORY, THINKING, REASONING,
AND PROBLEM SOLVING
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Interaksi Manusia dan Komputer
Disusun
Oleh :
1. N
Silvi Noviana : 2013142623
2. Nur
Ardhiansyah : 2013141055
3. Pandu
Septian :
2013142510
4. Ristiyono
:
2013141738
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS PAMULANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berpikir
merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan
serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang
akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan. Manusia
berpikir untuk menemukan pemahaman atau pengertian, pembentukan pendapat, dan
kesimpulan atau keputusan dari sesuatu yang dikehendaki (Achmadi, 1998).
Menurut Himsworth (1997), manusia adalah makhluk yang berpikir. Setiap saat
dari hidupnya, sejak dia lahir sampai masuk liang lahat, dia tak pernah
berhenti berpikir. Hampir tak ada masalah yang menyangkut dengan perikehidupan
yang terlepas dari jangkauan pikirannya, dari soal paling remeh sampai soal
paling asasi (Hardiman, 2004).
Berpikir
ilmiah adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan,
mengembangkan dan sebagainya (James, 1999). Pada dasarnya setiap objek
yang ada di dunia pastilah menuntut metode tertentu. Seperti halnya dalam
memperoleh pengetahuan. Suatu ilmu, mungkin membutuhkan lebih dari satu metode
ataupun dapat diselesaikan menurut berbagai metode (Ahmad Saebani, 2009).
Akhirnya suatu pendapat mengatakan, bahwa sesuatu memiliki berbagai segi yang
menuntut penggunaan berbagai metode. Untuk memperoleh pengetahuan, maka
digunakanlah metode berfikir ilmiah (Sumadi, 2010). Metode berfikir ilmiah
dapat dilakukan melalui tiga jenis penalaran, yaitu Penalaran Deduktif,
Penalaran Induktif, dan Penalaran Abduktif (Redja, 2001).
B.
RUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.
Apa
yang dimaksud dengan sensory memory ?
2.
Apa
yang dimaksud dengan short term memory ?
3.
Apa
yang dimaksud dengan long term memory ?
4.
Apa
yang dimaksud dengan thingking ?
5.
Ada
berapa macam – macam teori problem solving ?
C.
TUJUAN
Tujuan pembahasan dalam makalah adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian metode berpikir
ilmiah.
2. Untuk mengetahui nilai guna metode berpikir
ilmiah.
3. Untuk mengetahui cara berfikir ilmiah
dengan penalaran deduktif, induktif, dan abduktif.
4.
Untuk Mendapatkan nilai Tugas dari mata kuliah Interaksi Manusia dengan
Komputer
D.
MANFAAT
Manfaat dari pembuatan
makalah ini adalah :
1.
Manfaat Teoritis
Secara teoritis,
makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan dan diharapkan
dapat membantu pihak lain dalam penyajian informasi dalam makalah serupa.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, makalah
ini diharapkan dapat membantu pembaca agar mampu memahami tentang the
multistore model of memory, reasoning, thinking dan problem solving
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN SENSORY MEMORY STORE
Memori
sensoris (sensory mamory) adalah ingatan
yang berkaitan dengan penyimpanan informasi sementara yang dibawa oleh
pancaindera. Setiap pancaindera memiliki satu macam memori sensoris. Memori
Sensoris adalah informasi sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus
diambil. Jadi, di dalam diri manusia ada beberapa macam sensori-motorik, yaitu
sensori-motorik visual (penglihatan), sensori-motorik audio (pendengaran), dan
sebaganya. Memori sensorik cukup pendek, dan biasanya akan menghilang
segera setelah apa yang kita rasakan berakhir. Sebagai contoh, ketika anda
melihat. Kita melihat ratusan hal ketika berjalan selama beberapa menit.
Meskipun perhatian tertuju oleh sesuatu yang anda lihat, itu segera terlupakan
oleh sesuatu yang lain yang menarik perhatian anda di antara sekian banyak yang
ditangkap indera penglihatan.
Ketika kita
mendengar sesuatu, melihat sesuatu, atau meraba sesuatu, informasi-informasi
dari indera-indera itu diubah dalam bentuk impuls-impuls neural (bentuk neuron)
dan dikirim ke bagian-bagian tertentu dari otak. Proses tersebut berlangsung
dalam sepersekian detik.
Sebenarnya
memori sensoris berkapasitas besar untuk menyimpan informasi, akan tetapi yang
disimpan tersebut cepat sekali menghilang, dikatakan bahwa informasi tersebut
akan menghilang setelah sepersepuluh detik, lalu akan menghilang sama sekali
setelah lewat dari satu detik.
Keberadaan
memori sensoris mempunyai peran yang penting dalam hidup manusia. Orang harus
menaruh perhatian pada suatu informasi bila informasi itu harus diingat. Dengan
begitu ada proses seleksi dari kesadaran, mana informasi yang diperlukan dan
mana yang tidak.
B.
PENGERTIAN SHORT TERM MEMORY
Ingatan jangka pendek atau sering disebut
dengan short-term memory atau working memory adalah suatu proses
penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang disimpan hanya
dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan. Ingatan jangka pendek
adalah tempat kita menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan. Ingatan yang
masuk dalam memori sensoris diteruskan kepada ingatan jangka pendek. Ingatan
jangka pendek berlangsung sedikit lebih lama dari memori sensoris, selama anda
menaruh perhatian pada sesuatu, anda dapat mengingatnya dalam ingatan jangka
pendek.
Dari ingatan jangka pendek ini, ada sebagian
materi yang hilang, sebagian lagi diteruskan ke dalam ingatan jangka panjang.
Jika kita mengingat kembali akan suatu informasi, informasi dari ingatan jangka
panjang tadi akan dikembalikan ke ingatan jangka pendek. Misal, pada nomor
telepon yang telah anda ulang terus sampai anda bisa menuliskannya, dan nomor
tersebut akan tetap tersimpan dalam memori anda selama anda aktif
memikirkannya. Jika anda berhenti memberikan perhatian pada itu, maka akan
terhapus dalam waktu 10-20 detik. Dalam rangka untuk mengingat sesuatu
berikutnya, otak mentransfernya ke memori jangka panjang. Proses mengingat
nomor telepon, pada kenyataannya, suatu cara untuk memindahkan nomor dari
memori jangka pendek ke memori jangka panjang.
Jumlah informasi yang bisa disimpan dalam
memori jangka pendek sangat terbatas. Hanya lima hingga sembilan informasi saja
yang dapat berada dalam memori jangka pendek sekaligus. Setiap kali anda
memberikan perhatian ke informasi baru yang berasal dari memori sensorik, Anda
harus mendorong keluar sesuatu yang telah anda perhatikan sebelumnya. Misalnya,
jika ada sesuatu yang mengganggu konsentrasi anda ketika berlatih mengulang
nomor telepon sebelum informasi nomor tersebut mencapai ke memori jangka
panjang, maka informasi akan terlempar keluar dan anda harus melihat dan
mengingat kembali.
Ingatan jangka pendek terdiri dari tiga unit
terpisah; putaran fonologi (phonological loop), gambaran penglihatan-ruang
(visuo-spatial sketchpad), dan pelaksana pusat (central executive).
Putaran fonologi menyimpan dan mengingat
kembali kata-kata yang saat itu sedang dipikirkan. Baddeley (1975) dalam
penelitiannya, meminta partisipan mengingat kembali beberapa daftar pendek
berisi kata-kata secara berurutan. Ia menemukan bahwa partisipan mampu
mengingat kata-kata yang mereka sebutkan dalam dua detik. Kesimpulannya,
putaran fonologi dapat menyimpan kata dengan baik dalam dua detik.
Gambaran penglihatan-ruang adalah ketika kita
membentuk citra/gambaran mental tentang sesuatu. Gambaran penglihatan-ruang
juga berperan dalam tugas-tugas spasial, misalnya mencari jalan memutar dan
menentukan jarak.
Ingatan jangka pendek bukan hanya sebuah
tempat penyimpanan ingatan sementara, tetapi juga lokasi berpikir secara aktif,
tempat menyaring, memilah, dan menggabungkan informasi lama dengan informasi
yang baru, lalu mengambil keputusan. Proses ini disebut penemuan mental.
Penemuan mental merupakan salah satu fungsi terpenting dalam ingatan jangka
pendek. Misalnya, bayangkan sebuah segitiga, lingkaran, dan empat persegi
panjang. Gabungkan ketiganya, gambarlah objek yang anda ciptakan tersebut.
Kini, secara mental anda telah menciptakan objek baru yang meungkin menyerupai
atau tidak menyerupai objek yang anda kenal. Proses kreatif ini merupakan versi
sederhana seorang seniman atau musisi dalam menciptakan karyanya.
C.
PENGERTIAN LONG TERM MEMORY
Ingatan jangka panjang (long term memory)
adalah suatu proses memori atau ingatan yang bersifat permanen, artinya
informasi yang disimpan sanggup bertahan dalam waktu yang sangat panjang.
Kapasitas yang dimiliki ingatan jangka panjang ini tidak terbatas. Memori
jangka panjang adalah gundangnya informasi yang dimiliki oleh manusia. Ingatan
jangka panjang berisi informasi dalam kondisi psikologis masa lampau,
yaitu semua informasi yang telah disimpan, tetapi saat ini tidak sedang
dipikirkan.
Informasi yang disimpan dalam ingatan jangka
panjang diduga dapat bertahan dalam waktu yang panjang bahkan selamanya.
Kehilangan ingatan pada ingatan jangka panjang ini hanya dimungkinkan apabila
seseorang mengalami kerusakan fungsional dari sistem ingatannya.
Proses masuknya informasi ke dalam ingatan
jangka panjang tetap melalui tahap memori sensoris. Pada tahap ini informasi
dari luar yang diterima oleh indera diubah menjadi impuls-impuls neural sesuai
dengan masing-masing fungsi indera, kemudian impuls-impuls neural yang
mengandung informasi ini diteruskan ke ingatan jangka pendek. Setelah informasi
masuk ke dalam ingatan jangka pendek, di seleksi sedemikian rupa mana yang
dianggap penting dan tidak, kemudian diteruskan ke ingatan jangka panjang.
Sebelum masuk ke ingatan jangka panjang,
informasi yang telah disaring pada ingatan jangka pendek, perlu dilakukan
proses semantic atau imagery coding. Dalam proses ini arti dari informasi
dianalisis lebih jauh lagi. Misalnya saat kita mendengar seseorang yang
mengatakan, “Atun dihina oleh Nana sampai sakit hati”, maka kita tidak hanya
mengerti arti masing-masing kata dalam kalimat tersebut, tetapi kita juga
berusaha mengerti apa yang terjadi sebenarnya dari keseluruhan kalimat
tersebut. Sebaliknya bila kita mendengar kata-kata lain yang unsurnya sama,
seperti “Nana dihina Atun sampai sakit hati”, maka kita tahu bahwa yang terjadi
sekarang berbeda dari yang pertama. Dalam kedua kalimat tersebut kalau kita
mengingat arti dari kata-kata dalam keseluruhan kalimat itu, maka kita sedang
melakukan semantic coding; tetapi kalau kita membayangkan reaksi dari Atun atau
Budi dalam peristiwa itu, maka kita melakukan imagery coding.
Jadi, ingatan jangka panjang akan melakukan
penyaringan informasi berdasarkan arti dari informasi tersebut, makna, keadaan
emosi, gambaran akibat dan sebagainya, oleh karena itu penyimpanan informasi
dapat berlangsung secara permanen.
Tujuan sebuah informasi dimasukkan ke dalam
memori jangka panjang adalah untuk Anda ingat selamanya. Hebatnya, ingatan yang
telah tersimpan dalam ingatan jangka panjang bisa anda munculkan kembali saat
Anda menginginkannya. Kemampuan mengenang atau menarik ingatan kembali ini
disebut recall memory.
Ketika seseorang yang anda sayangi pergi dari sisi anda, mungkin anda akan
mengingat kembali kenangan-kenangan yang tersimpan dalam memori jangka panjang
Anda. Anda dapat mengingat dengan sangat detil bahkan tanpa Anda sadari bahwa
Anda telah menyimpan informasi tersebut. Anda mungkin mengenang tempat di mana
Anda menghabiskan waktu dengan orang tersebut dengan mengingat pemandangan, bau
dan bahkan perasaan dengan akurasi yang mengejutkan.
D.
DEDUCTIVE REASONING, INDUCTIVE REASONING, ABDUCTIVE REASONING,
Deductive reasoning adalah sebuah pola pikir
dimana ia menggunakan argumen/perumpamaan deduktif untuk beralih dari premis
yang ada, yang dianggap benar, kepada kesimpulan yang mestinya benar bila
premisnya benar.
Inductive Reasoning Inductive reasoning
adalah ‘melihat peristiwa/pengalaman sebelumnya untuk mengambil kesimpulan
dimasa depan.Yang saya maksudkan adalah, kita mengingat peristiwa atau hal-hal
yang kita lakukan sebelumnya, kita akan melakukannya lagi di masa sekarang atau
masa depan, dan kita percaya kalau hal yang terjadi dimasa lalu akan terulang
kembali di masa sekarang atau masa depan.
Abductive Reasoning Merupakan suatu metode yang terbentuk dari proses deduksi
yang mengijinkan inferensi plausible. Plausible adalah konklusi
yang dapat mengikuti konklusi yang telah tersedia namun bisa saja informasi
yang tersedia tersebut bernilai salah atau tidak benar.
E.
MACAM MACAM TEORI PROBLEM
SOLVING
Ada tiga pendekatan teoritis yang
digunakan dalam kajian tentang berpikir dan pemecahan masalah. Pertama adalah
Teori Stimulus-Respon, yang berdasarkan pada konsep bahwa berpikir adalah
proses asosiatif. Kedua, teori yang berakar pada psikologi Gestalt yang
menekankan pada pentingnya “pola keseluruhan” daripada “bagian-bagian terpisah”
serta insight. Ketiga, teori yang memakai konsep pemrosesan informasi
dengan program komputer dalam mengkaji berpikir dan pemecahan masalah.
1.
Teori Stimulus-Respon
Konsepsi
stimulus-respon memandang bahwa berpikir didasarkan atas proses
asosiatif. Berpkir dipandang sebagai tingkah
laku trial-and-erroryang tidak tampak, sama seperti tingkah
laku trial-and-error yang tampak dalam menghadapi berbagai situasi belajar.
Individu yang belajar melakukan kegiatan melalui
proses trial-and-error dalam rangka memilih respon yang tepat bagi
stumulus tertentu.
Dalam
menghadapi situasi bermasalah, seseorang menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang
telah dipelajari melalui pelaziman. Kebiasaan adalah aspek tingkahlaku yang
telah menetap, dalam penggunaannya berasosiasi kepada tingkat tantangan yang
dihadapi. Kebiasaan juga juga tersusun dalam apa yang disebut dengan hirarki
rumpun-kebisaaan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa seseorang mengahadapi
suatu situasi dengan hirarki macam-macam kebiasaan. Menurut teori ini dalam
suatu situasi pemecahan masalah, kebiasaan akan menetap dalam urutannya
hingga berhasilnya suatu respon.
2.Teori Gestalt
Teori psikologi Gestalt mendekati persoalan
berpikir dan pemecahan masalah dari pandangan bagaimana individu menentukan
dunianya. Berpikir dipandang sebagai mengorganisasikan persepsi, yaitu proses
di mana seseorang menangkap pola-pola keseluruhan dari stimuli, atau makna dari
bagian-bagian stimuli dalam pola keseluruhan dengan berbagai cara. Berpikir
dengan demikian adalah sebuah proses perseptual-kognitif. Ciri pendekatan
psikologi Gestalt terhadap pemecahan masalah tergambar pada hasil pengamatan
Wolfgang Kohler terhadap simpanse miliknya: Pisang digantung di langit-langit
kandang. Di sudut kandang diletakkan beberapa buah kotak. Simpanse mencoba
menggapai pisang beberapa kali namun gagal. Ketika beristirahat sejenak ia
melihat kotak-kotak itu. Ditariknya kotak satu demi satu kemudian ditumpuk.
Dengan berdiri di atas tumpukan kotak-kotak simpanse dapat meraih pisang.
Pengalaman simpanse yang menemukan pemecahan masalah ketika melihat kotak-kotak
disebut insight. Keberhasilan mendapatkan insight setelah melalui
pengorganisasian persepsi terhadap keseluruhan situasi masalah (pola) yang akan
diatasi. Hal ini disebut juga fenomena “Ah-Ha!”.
3.
Pendekatan Pemrosesan-Informasi
Pendekatan pemrosesan-informasi adalah
upaya memformulasikan bentuk flowchart atau urutan kejadian, dengan penggunaan format
dari program komputer. Suatu program komputer terdiri dari rangkaian
langkah-langkah atau kaidah-kaidah yang menguraikan apa yang diperbuat
komputer. Bagaimanapun, manusia jauh lebih baik daripada komputer. Implikasinya
adalah pendekatan pemrosesan-informasi terhadap tingkahlaku adalah sebuah
program yang dapat men-simulasi-kan proses-proses psikologis digunakan sebagai
model yang sangat abstrak dalam berpikir dan memecahkan masalah. Beberapa macam
program untuk memecahkan masalah dapat dikembangkan. Salah satunya adalah
penyelesaian serial-letter. Masalah yang harus dipecahkan subyek adalah mengisi
huruf selanjutnya, dari contoh berikut: Program yang dibuat untuk mengatasi
masalah ini harus terpasang secara instrinsik terhadap seri tersebut. Jika suatu
program dapat berhasil memecahkan suatu bentuk masalah, maka temuan itu dapat
menyumbang kepada teori kegiatan pemecahan masalah.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berpikir logis merupakan cara berfikir manusia yang digunakan
untuk memperoleh pengetahuan yang bertujuan untuk mendapatkan kebenaran dengan
dengan menyusun konsep berfikir yang teoritis sistematis dan logis dengan
menjelaskan beberapa metode penalaran diantaranya:
1. Metode penalaran deduktif
biasanya berangkat dari suatu silogisme pernyataan, argumen yang umum kemudian
dengan pola pikir / pemikiran yang logis menganalisa menjadi suatu pernyataan
sebagai suatu bentuk yang khusus.
2.
Metode penalaran induktif merupakan suatu
bentuk kesimpulan yang di tarik dari suatu argumen, pernyataan-pernyataan yang
spesifik kemudian dengan penalaran yang logis digeneralisasikan menjadi suatu
kesimpulan yang bersifat umum.
3.
Metode penalaran abduktif menunjukan suatu
kesimpulan dari sebuah argument / teori yang sudah jelas kebenarannya
dari sebuah pengamatan / penelitian yang telah dilakukan, murni di dasarkan
pada penalaran yang paling masuk akal.
untuk lebih mudahnya silahkan saudara download saja DISINI
DOWNLOAD JUGA :
thankss oommm...
BalasHapus